Pada suatu malam, tepatnya di kamar setelah menyerah pada
koneksi Internet yang buruknya bukan main, tiba-tiba muncullah boks chatting di Facebook. Hm? Nama seorang
Mizumouza yang kukenal. Ukhti ini memang terkenal dewasa dan serius, maka dari
itu tak heran bila di kalimat pembukanya itu ia memohon permintaan maaf dengan bahasa yang begitu syahdu. Kira-kira begini pesannya:
Jika suatu hari nanti aku
bertindak selayaknya bukan insan cendekia maka berilah peringatan
kepadaku. maafkan aku atas seluruh kesalahan yang saya sadari atau tidak
dan telah menyakiti kalian,,
He? Permintaan maaf?
Ya, ukhti ini meminta maaf kepadaku bila ada salah darinya
kepadaku. Hal itu membuatku tergelitik, lebih dari enam bulan kita Mizumouza
terpisah tanpa sekalipun rasa sakit yang dirasa, kenapa datang justru meminta
maaf? Apa yang terjadi padanya?